Pengembangan teknologi pencetakan 3D kian mencengangkan. Apa
yang tidak terbayangkan sebelumnya sekarang dapat diwujudkan.Proses munculnya pencetakan 3-D, yang menggunakan model
digital hasil rekayasa komputer untuk membuat suatu objek, telah menghasilkan
banyak hal. Mulai dari pencetakan mainan sampai perhiasan dan bahkan makanan.
Pengembangannya tidak berhenti sampai di situ, tapi melesat
cepat mewujudkan banyak hal lainya. Dalam waktu dekat, printer 3-D dapat
menyemburkan sesuatu yang jauh lebih kompleks dan kontroversial, yaitu, organ
tubuh manusia.Menurut laporan wartawan senior CNN International, Brandon
Griggs, sejak beberapa tahun lalu, para peneliti medis telah berhasil
mereproduksi sel manusia dalam laboratorium.
Dengan menggunakan keterampilan
tangan mereka mampu menciptakan pembuluh darah buatan, tabung urin, jaringan
kulit dan bagian tubuh hidup lainnya.Meski demikian, rekayasa organ penuh, dengan struktur sel
yang rumit, untuk sementara ini dinyatakan masih termasuk pekerjaan yang sulit
dilakukan. Tapi tidak berarti bahwa suatu waktu nanti hal itu tidak akan mampu
dikerjakan.
Dengan menggunakan tehnik pencetakan printer 3D, sekarang
sebuah keberhasilan lain sudah di depan mata. Yaitu, kesuksesan untuk membuat
organ yang layak bagi pengembangan produksi sistem vascular.
Menurut Griggs, para ilmuwan sudah menggunakan mesin untuk
mencetak strip kecil jaringan organ. Meskipun untuk mencetak organ tubuh
manusia secara keseluruhan bagi keperluan transplantasi organ masih butuh waktu
untuk dapat dilakukan, namun teknologi ini dapat dikatakan telah berkembangan
sangat pesat.
"Proses mekanis tidak terlalu rumit. Bagian tersulit
adalah bahan, terutama yang biologis di alam," kata Mike Titsch,
editor-in-chief dari The 3D World Printer, yang memang menaruh perhatian
besar terhadap pengembangan teknologi yang satu ini. "Tentu saja, hal ini tidak seperti pencetakan 3D dari
bahan plastik atau logam. Plastik tidak mati jika anda meninggalkannya duduk di
rak terbuka pada suhu kamar terlalu lama," imbuhnya.
Lawrence Bonassar, seorang profesor teknik biomedis di
Cornell University, dengan telinga buatan yang dibuat melalui pencetakan 3D dan
cetakan injeksi, juga mengeluarkan pernyataan positif tentang hal ini. Menurut dia, ide mencetak ginjal manusia atau hati di
laboratorium mungkin tampak tidak bisa dimengerti, bahkan menyeramkan.
Tetapi untuk banyak ilmuwan di lapangan, bioprinting merupakan
sebuah tantangan yang sangat menjanjikan, dengan harapan akan meraih sukses
yang luar biasa dalam tempo yang tidak terlalu lama lagi. Proses pencetakan organ dapat digunakan untuk kepentingan
pengobatan maupun uji coba vaksin. Cara ini akan memberikan kebebasan yang
lebih luas kepada para peneliti dari pada hanya sekedar pengujian terhadap
hewan yang selama ini banyak dilakukan.
Para peneliti menaruh harapan besar terhadap kemungkinan
berhasil mengembangkan teknologi ini. Proses pencetakan dengan printer 3D suatu
hari nanti bisa menghasilkan organ yang sangat dibutuhkan untuk transplantasi.
Dan ini akan memenuhi kebutuhan akan organ transplantasi.
Digambarkan, masyarakat Amerika kini dipandang memiliki usia
harapan hidup lebih lama. Persoalannya, akan semakin banyak organ dari para
lansia yang gagal berfungsi.
Karenanya, sekitar 18 orang meninggal di Amerika Serikat
setiap hari, ketika harus menunggu sia-sia untuk transplantasi karena
kekurangan organ yang dapat disumbangkan para donor.
Dengan keberhasilan proses pencetakan 3-D untuk membuat
organ-organ penting, diharapkan di masa depan akan semakin banyak nyawa yang
dapat diselamatkan.
thenext-technology.blogspot.com
Sumber : www.i-techmagazine.com
wah ternyata udah kluar ya printer 3D buat organ
BalasHapus